Rabu, 19 Juni 2013

TMII part 2






19/05/13

Kali ini adalah kunjungan kami yang ke dua kalinya ke TMII, karena masih ada tempat-tempat yang belum sempat kami kunjungi di kunjungan yang pertama.

Hari minggu TMII ramai seperti biasanya, sebelum melanjutkan perjalanan lebih jauh kami berpose sebentar di tugu utama, tanpa Dzikrillah karena ia sedang menikmati tidur siangnya J

Sesudahnya kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu, berhubung suami ingin makan Mie Aceh, jadi kami menuju anjungan Aceh. Di sana terdapat kios kecil yang menjual Mie Aceh dan nasi goreng, serta menjual beberapa gulai dengan rempah Aceh yang khas.

Menunya cukup enak, kami juga memutuskan untuk sholat dan ke kamar kecil di area anjungan Aceh. Tempat sholatnya berupa rumah panggung yang semi terbuka, dan kamar kecilnya cukup bersih.

Area Aceh secara keseluruhan agak tidak terawat dan kusam, objek menarik di sini adalah pesawat RI 1 yang dulunya di gunakan saat sebelum kemerdekaan Indonesia, sesudahnya pesawat ini di gunakan sebagai pesawat komersial cikal bakal Garuda Indonesia.

Saya juga sempat mengajak Akasyah masuk ke anjungan rumah adat Aceh. Ruangannya sejuk, di dalamnya terdapat macam-macam pakaian pengantin Aceh, pelaminan, photo-photo Aceh zaman dulu baik saat peperangan maupun photo para Pahlawan seperti Panglima Polim, beberapa peralatan yang di gunakan untuk beraktifitas seperti pukat untuk menangkap ikan. Juga ada maket Masjid Baiturahman, dokumentasi tsunami di Aceh dan terdapat area pelaminan yang menarik namun sayangnya tertutup pintu, jadi hanya bisa kita intip-intip.

Setelah puas makan dan berkeliling di anjungan Aceh, kami melanjutkan perjalanan menuju Taman burung. Sbelumnya kami yang dewasa berpose dulu dengan si elang cantik, harga per pose Rp. 5000, anak-anak lebih tertarik untuk langsung jalan keliling taman burung yang luas ini.

Taman burung ini cukup rapi dan terpelihara, kita akan masuk ke dalam kubah raksasa dan menyaksikan kehidupan dan aktifitas para hewan bersayap ini dari dekat. Ada yang di kurung, ada yang berkeliaran bebas. Ragam burung yang dapat di jumpai ada merak, elang, pelican, kasuari, kakaktua, burung hantu dan banyak lagi. Selain di bagian depan, kita juga menemui tempat-tempat pemotretan bersama burung di bagian dalam. Harganya sama, Rp. 5000 per orang.

Di tengah area terdapat kolam dengan angsa hitam dan putih dan ikan-ikan gendut, karena seringnya pengunjung membeli pakan untuk ikan-ikan ini, mereka jadi tidak takut mendekat dan ukurannya gemuk-gemuk.

Setelah puas di taman burung, kami meneruskan kunjungan ke Taman reptile. Niatnya ingin lihat komodo, berhubung saya ini paling anti sama ular. Jadi saya tidak ikut masuk ke dalamnya. Sekembalinya rombongan dari museum komodo dan reptile, ternyata tepat dugaan saya, menurut mereka isinya lebih banyak ularnya daripada jenis lainnya. Komodonya cuma 1 ekor ^^; setidaknya mereka sudah lihat komodo J


Dari museum reptile, waktu sudah hampir jam 4, kami sempat ingin mampir ke museum transportasi tapi sudah mau di tutup. Jadi kami memutuskan untuk menaiki kereta keliling, yang di kunjungan sebelumnya tidak sempat kami naiki.

Tiket kereta 10.000 per orang, keretanya lambat sekali jalannya dan sudah tidak terurus dalamnya. Pintunya bahkan membuka sendiri saat kami di dalam dan panas, jadi pastikan duduk dekat jendela dan bilan anda bawa batita, hati-hati besinya ada bisa mengakibatkan luka dan bagian bawahnya ada yang ‘somplak-somplak’ bisa bikin tersandung. Tapi area kelilingnya benar-benar luas, jadi dengan naik kereta ini kami bisa melihat berbagai fasilitas wisata di TMII selayang pandang.

Setelah sholat di salah satu musholla kecil yang sayangnya tidak terurus, kami pun memutuskan untuk pulang. Kami masih tetap ingin kembali kemari karena belum sempat berkunjung ke Museum transportasi, perjuangan dan banyak lagi. TMII masih di jadikan pilihan wisata Jakarta untuk keluarga.

Jalanjalanbersamakeluargayuk..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar