Sebetulnya kunjungan
ke mari di rencanakan dadakan di hari terakhir wisata kami di Bandung, sbelum
besoknya kami pulang kembali ke Tangerang. Niat awalnya ingin ke Tangkuban
Perahu, tapi saat itu masih di tutup. Jadi kami pun mengalihkan langkah ke Sari
Ater, Subang.
Sekitar 45 menit dari
tempat kami menginap di Lembang. Saat kami tiba di sana, area parkirnya sudah
ramai di penuhi kendaraan berbagai jenis.
Sebagai tempat wisata
dengan pemandian air panas alami, sepertinya Sari Ater memang tidak pernah
sepi.
Kami memutuskan untuk
mencari tempat agar bisa menggelar makan siang bersama. Melewati berbagai kolam
pemandian yang sudah di penuhi banyak orang.
Kalau ingin lebih
privasi, kita bisa menyewa ruang-ruang khusus untuk berendam, atau kolam-kolam
tertentu yang harganya bisa sedikit berbeda.
Kami memutuskan untuk
menikmati air panas alami ini berbarengan dengan umum saja, cukup rendam-rendam
kaki, karena Akasyah dan Dzikrillah tidak menyukai temperature airnya jadi kami
tidak merasa perlu menyewa tempat yang lebih privasi.
Kami menyewa area
yang sudah di lengkapi dengan karpet plastik, per area biasanya sewa sekitar
50.000. Berbagai macam orang sudah tumpah ruah, ada yang sedang gathering,
piknik atau sekedar tidur-tiduran.
Tempat sholat ada
yang besar berupa masjid tapi letaknya di bagian depan, bila anda malas
berjalan terlalu jauh, karena area Sari Ater memang luas sekali, bisa ke
musholla kecil yang tersebar. Untuk air wudhunya, ya air panas alami yang
terasa agak perih di muka atau agak asin di lidah :) anggap saja sekalian terapi kesehatan.
Untuk pilihan
makanan, variatif sekali, baik menu tradisional ataupun pizza.
Toilet atau tempat
bilas cukup banyak, hanya kalau sedang ramai harus sabar-sabar antri ya.
Untuk aktifitas cukup
beragam di sini, ada area permainan untuk anak seperti kereta mini, soft play,
perahu air yang di kayuh kaki, bola air raksasa, rumah hantu, ATV, berkuda dan
juga area outbound.
Karena kami membawa
kereta dorong Dzikrillah dan perlengkapan piknik yang cukup banyak jadi kami
tidak bisa mengelilingi area yang cukup banyak naik turunnya ini.
Anak-anak sendiri
hanya sempat naik kereta mini dan berfoto-foto berhubung kami harus menyiapkan
stamina untuk naik ke atas lagi sambil membawa jinjingan yang lumayan.
Lain waktu mungkin
kami akan kembali lagi kemari, karena memang sudah banyak sekali perubahan dan
penambahan fasilitas di Sari Ater sejak saya dan suami terakhir kali ke mari di
tahun 2006. Mungkin nanti kalau Dzikrillah sudah umur 4-5 tahun J
Jalanjalanbersamakeluargayuk..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar