Rabu, 19 Juni 2013

Jungleland - Sentul City





26/05/13

Penasaran dengan jungleland di Sentul, karena beberapa kali melihat spanduknya di jalan raya, maka minggu ini kami memutuskan untuk mengunjungi langsung.

Berlokasi di komplek Sentul Nirwana, Bogor. Kami keluar dari pintu tol Sentul City. Setelah itu kami menyusuri jalan dengan berpatokan mencari komplek Sentul Nirwana Residence. Untuk plang Jungleland sendiri kami hanya melihat 2 kali, kebanyakan spanduk atau plang Sentul Nirwana Residence, jadi ikuti saja penunjuk arah tersebut. Melewati Taman Budaya Sentul dan Alam Fantasia di sebelah kanan. Jungleland terletak di area bawah.

Saat kami datang udara cukup panas, Jungleland sendiri yang mengklaim sebagai Taman Bermain terbesar di Indonesia masih belum menyelesaikan pembangunannya. Dari rencana sekitar 44 wahana, hanya baru 11 yang beroperasi.

Jungleland buka setiap hari dari jam 10.00-22.00, jam bukanya lebih panjang dari Taman Bermain di luar ruangan lainnya, yang biasanya tutup jam 1830 atau jam 20.00

Area parkir yang di rencanakan luas, tapi saat kami datang kebetulan belum terlalu banyak pengunjung jadi kami masih bisa parkir di dekat arah pintu masuk.

Tiket parkir untuk mobil 10.000, tiket masuk masih harga promo mengingat belum semua wahana di buka, sebesar 75.000/orang. Anak di bawah usia 2 tahun gratis.

Di bagian depan sebelum loket utama terdapat musholla, sementara di area sekitar loket ada tempat penyimpanan barang/loker. Di brosur juga tercantum rencana akan adanya penyewaan kereta dorong bayi.

Di sarankan anda yang ingin mengunjungi Jungleland membawa uang tunai dalam jumlah lumayan, karena saat kami ke sana fasilitas ATM belum tersedia dan mereka belum memiliki mesin pembayaran dengan menggunakan kartu baik debit atau kartu kredit, hal ini cukup merepotkan kami, karena saat kami datang kami tidak membawa uang tunai dalam jumlah lebih, tapi Alhamdulillah cukup juga ternyata J

Bila Jungleland selesai di bangun akan ada 5 area yang tersebar:
Downtown
Carnivalia
Explora
Tropicalia
Mysteria

Saat kami ke sana area yang sudah aktif permainannya adalah Carnivalia. Kebetulan sedang ada pameran Robot yang bekerja sama dengan Science Centre Singapur, jadi ini bisa di jadikan tambahan aktifitas wisata.

Kami memasuki pameran Robot yang juga berfungsi sebagai wahana pertama yang bisa kami jelajahi. Di dalamnya terdapat display macam-macam hewan dalam bentuk robot, seperti Jerapah, lalat, bunglon, cumi-cumi dan banyak lagi.

Selain itu juga ada permainan-permainan interaktif seperti menembak mangsa kelelawar, menjerat mangsa ala bunglon, mengenal bunyi, dan berbagai macam aktifitas ke ilmuwan yang menarik.

Akasyah dan Dzikrillah senang sekali di dalam sini, selain itu juga terdapat area eksperimen. Dengan petugas-petugas yang ramah menjelaskan tiap pertanyaan Akasyah, seperti eksperimen dengan angin, tenaga, air, listrik, dan permainan trik mata atau visual.


Salah satu yang menarik adalah eksperimen dengan pikiran, di mana kita akan di pasangkan alat di kepala, lalu berusaha menggerakkan bola kecil hanya menggunakan kekuatan pikiran kita. Akasyah sempat mencobanya dan berhasil. Permainan ini mengharuskan kita untuk melatih konsentrasi.

Cukup lama juga kami di dalam, ada mungkin sekitar 1 jam an karena banyaknya aktifitas yang bisa di ikuti dan di coba untuk berbagai usia.

Karena kami belum menjajaki area luar Jungleland yang sesungguhnya, kami pun segera memboyong anak-anak kami ke area permainan.

Satu hal yang agak menyusahkan saat keluar dari tempat pameran Robotic, tidak tersedianya jalur untuk kereta dorong. Jadi suami saya harus mengangkat kereta dorong Dzikrillah dan hal ini juga berlaku saat keluar dari komplek. Padahal mereka akan menyediakan penyewaan kereta dorong hanya sepertinya mereka lupa memperhitungkan akses/jalur kereta dorong. Saya tidak bisa membayangkan kalau yang lewat kursi roda, bagaimana mengangkatnya ya?

Walau sepanjang jalur wisata aksesnya tidak banyak tangga namun di kedua titik tadi tetap cukup merepotkan.

Wahana pertama yang kami lihat adalah kebut-kebutan. Konsepnya menyerupai transcar racing di Trans Studio bandung. Hanya traknya lebih panjang, mencapai 700 meter, menurut mereka terpanjang di Indonesia. Di tiap jalur antrian di tuliskan estimasi menunggu, saat kami ingin coba wahana ini, waktu menunggunya sekitar 45 menit. Karena memang banyak sekali yang ingin mencoba. Jadilah kami memutuskan untuk sholat Dzuhur lebih dulu.

Musholla terletak di belakang wahana Rumah Jelangkung ^^; mushollanya kalau untuk lelaki cukup luas, tapi untuk perempuan agak sempit, hanya 2 baris. Semestinya di perbesar lagi, karena jadi ada penumpukan orang-orang yang menunggu.

Di dekat musholla juga tersedia toilet, yang sayangnya dari sekitar 7 pintu, hanya 4 pintu yang di buka dan terjadilah lagi penumpukan orang-orang yang mengantri ^^;

Jalur menuju musholla belum di rapikan jadi masih agak bertanah dan berpasir.

Setelah menunaikan sholat, kami mulai memilah-milih wahana yang bisa di coba. Terdapat Rumah Jelangkung, di mana kita akan menaiki kereta menyusuri ‘wisata horror ini’ di dalamnya kita akan di buat terkaget-kaget dengan para krew yang sudah di sulap jadi penghuni alam lain yang akan mendekati kita. Wahana ini juga salah satu yang antriannya panjang, sampai 30 menit.

Di depan Rumah Jelangkung terdapat wahana ‘Petir’ yang berupa bandul raksasa yang akan mengayun kita di ketinggian 20 meter, yang sepertinya ayunan terbesar di Indonesia. Yang pasti anda akan berteriak-teriak di buatnya :)


Karena wahana-wahana tadi tidak cocok untuk Akasyah-Dzikrillah, kami membawa mereka ke wahana ‘Muter-muter’ yang merupakan komidi putar dalam berbagai bentuk hewan. Akasyah dan Dzikrillah sampai menaiki wahana ini 3x karena bentuk hewan yang di naiki bermacam-macam, ada lalat raksasa, ular, gajah, macan kumbang, zebra dan banyak lagi.

Setelah berhasil membujuk Akasyah untuk mencoba wahana lainnya, kami pun segera berpindah tempat.

Wahana berikutnya yang di coba oleh suami saya adalah hihiberan, berbentuk pesawat tempur yang dapat di naiki 4 orang. Pesawat ini akan melayang cepat dan berputar jungkir balik di ketinggian. Seru !

Di dekat wahana hihiberan, terdapat permainan berbentuk piring raksasa namanya ‘Disko’ di mana kita akan duduk di kursi yang berdiri sendiri-sendiri. Lalu piring ini akan berputar dan berayun ke kanan-ke kiri hingga mencapai kemiringan 45 derajat. Seperti naik kora-kora Dufan tapi kita semua di putar dan saling adu punggung. Jadi sensasinya memang berbeda lho naik wahana ini.

Di dekat 2 wahana ini terdapat restoran yang menjual berbagai macam makanan dan juga toilet. Lalu juga ada tempat bermain basket, dengan panel skor dan waktu pemakaian. Melewati para pemain basket tersebut, sampailah kami di kumpulan wahana anak-anak.

Walau kebanyakan hanya bisa di naiki anak yang tingginya min 1 meter. Tapi Dzikrillah sempat menaiki kereta mini ‘Sepur Leutik’ tapi untuk anda yang ingin mendampingi batita anda, hanya di perkenankan satu pendamping dewasa saja.

Sementara Akasyah mencoba naik mini pontang-panting, dan ia senang sekali karena waktu di Dufan tingginya belum mencukupi jadi di sana ia tidak bisa menaiki wahana itu. Akhirnya kesampaian juga naiknya di Jungleland, ia sampai naik 2 x

Selain itu juga ada wahana ‘Ceblak-Ceblok’ yang mirip dengan wahana ‘Hysteria’ di Dufan tapi versi mini nya. Akasyah juga ingin mencoba naik, berhubung ia belum pernah naik wahana sejenis ini maka saya memutuskan untuk menemaninya. Ternyata lumayan tinggi, dan kekhawatiran saya terbukti, Akasyah ketakutan sewaktu tiba-tiba kami di jatuhkan dari ketinggian. Hanya dia tetap berusaha menahan takutnya sampai permainan berhenti. Setelah permainan usai, baru deh Akasyah menangis, hanya kami tetap acungi jempol keberaniannya J

Wahana aktif terakhir adalah mobil jeger-jeger alias bom bom car, konsepnya sama seperti bom bom car pada umumnya. Kalau di perhatikan nama-nama wahana di jungleland ini unik ya, dari percampuran bahasa Sunda dan bahasa Indonesia sehari-hari J

Setelah puas bermain, kami makan siang terlebih dahulu, lalu sholat Ashar. Nah saat di perjalanan menuju musholla ternyata ada pawai dan atraksi Jungleland. Menarik sekali lho, kostum yang di gunakan beraneka ragam dan kita juga bisa berphoto dengan para peserta parade ini.


Sebelum pawai di mulai beberapa penari pawai berjalan keliling untuk menginformasikan acara pawai, dan kita bisa berfoto juga dengan mereka sebelum pawai.

Di Jungleland ini juga banyak fotografer yang di tugaskan untuk mengambil photo kita selama menaiki wahana, ataupun saat kita memasuki pintu utama Robot center. Kita akan di beri tiket untuk pengambilan photo di dekat pintu keluar.

Namun cuaca mulai mendung, dan terdengar juga suara geledek beberapa kali. Daripada terjebak hujan sementara jarak agak jauh ke lapangan parkir. Kami pun memutuskan untuk menyudahi kunjungan kami tanpa sempat berkeliling lebih jauh lagi. Tapi toh semua wahana aktif sudah kami jajal, jadi lebih baik kami segera bergegas.

Ternyata kami bukan satu-satunya yang berpikir seperti itu, terjadi penumpukan yang luar biasa di pintu keluar. Karena pintu keluarnya hanya bisa di lalui 2 orang, dan menggunakan tangga jadi merepotkan sekali untuk menurunkan kereta dorong sementara orang berdesak-desakan ingin keluar. Banyak pengunjung yang ngomel dengan kejadian ini, karena area rekreasi sebesar Jungleland kok pintu keluarnya tidak memadai

Belum lagi penjualan souvenir dan tempat pengambilan photo terletak di area yang sama, jadi sangat mengganggu jalur keluar. Petugas-petugas di pintu keluar sampai berkali-kali minta maaf karena gerutuan para pengunjung atas kurang memadainya fasilitas pintu keluar ini.

Semoga ke depannya pengelola Jungleland dapat memperbaiki kekurangan-kekurangannya, karena Jungleland ini memiliki potensi yang bagus sekali untuk jadi tujuan wisata keluarga.

Jadi jalanjalanbersamakeluargayuk


Tidak ada komentar:

Posting Komentar