Pintu 1 Kebun Raya Bogor |
Tanggal 23/06/13 lalu kami berkunjung ke
Kebun Raya Bogor dengan moda transportasi kereta api dan angkot, sambil
mengenalkan anak-anak angkutan umum. Seru sekali lho, biarpun saat pergi kereta
cukup padat dan harus berganti-ganti stasiun baik pergi dan pulangnya, dari
Rawa Buntu BSD – Tanah Abang – Bogor dan Bogor – Manggarai – Tanah Abang – Rawa
Buntu, anak-anak tetap semangat :) termasuk saat naik
angkot yang agak panas tapi tetap ada ac alamnya sih J
alias angin luar.
Kereta yang membawa kami hingga tiba di Stasiun Bogor |
Ini pertama kalinya untuk Dzikrillah naik
kereta, sementara untuk Akasyah bukan kali pertama, hanya ia belum pernah naik
kereta dengan jarak yang lebih jauh dari Tanah Abang. Mereka dengan asyik
memperhatikan isi kereta, dan pemandangan di luar.
Begitu sampai stasiun kami langsung jalan
kaki ke luar dan menaiki angkot 02, dan turun di pintu 2 Kebun Raya Bogor.
Ongkosnya hanya 2500/orang. Kalau mau memberi makan kijang-kijang Istana Bogor,
susuri pinggir gerbang 2 ini kea rah kiri nanti ketemu deh sama para
kijang-kijang lucu.
Kami lalu bayar tiket masuk Rp. 14.000/orang
> 2th dan juga beli tikar yang terbuat dari plastic Rp. 10.000, karena di
dalam tidak ada penyewaan tikar.
Gerbang Masuk KRB yang megah di pintu 1 |
Kami berencana piknik nih, setelah menemukan
spot teduh di depan laboratorium, langsung deh bongkar plastic bekal. Wah
rasanya nikmat sekali makan setelah perjalanan plus melihat hijaunya pepohonan
dan rerumputan. Inilah serunya jalanjalanbersamakeluarga di luar ruangan, jadi
ngga terus-terusan membawa keluarga main di mall. Membawa anak-anak main di
luar ruangan jauh lebih menyehatkan dan ekonomis lho :)
Soal suasana, KRB cukup rindang, karena
banyaknya koleksi pepohonan di KRB yang seluas lebih dari 100ha ini yang
membuat matahari terik pun tidak menembus langsung ke tanah. Namun tetap ada
area yang terbuka, seperti lapangan-lapangan rumput yang terpangkas rapi, yang
asyik banget di gunakan untuk main bersama anak-anak. Akasyah dan Dzikrillah
langsung main bola dan lari-larian sampai keringetan, bagus kan olahraga juga :)
Setelah acara piknik usai, kumpulkan sampah n
buang pada tempatnya ya J kami lalu sholat dan
melanjutkan langkah ke museum zoology.
Harga tiket sudah termasuk fasilitas
mengunjungi museum ini. Di dalamnya terdapat berbagai macam koleksi hewan yang
di awetkan atau pun tiruannya, ada bagian reptile, burung, hewan pengerat,
hewan di ujungkulon dan hewan-hewan lainnya.
Pusat perhatian sebetulnya dari museum ini
adalah replica tulang ikan paus biru, yang di pajang di bagian luar. Panjangnya
mencapai sekitar 26 meter lebih dan berat tulangnya saja lebih dari 64.000 kg,
Subhanallah..paus biru ini di temukan mati terdampar tahun 1916 di Pantai
Priangan. Di sekitar kerangka paus ini dapat di temukan pula detil soal mamalia
raksasa ini serta photo-photo penemuannya.
Museum zoology bagian dalam panas dan agak
gelap, di luarnya ada kantin kecil dan toko souvenir.
Selanjutnya kami mau menjajal fasilitas mobil
wisata, yang sedari tadi kami lihat berseliweran selama kami makan siang.
Setelah mendaftar, kami harus menunggu giliran karena hari itu hanya ada 3
mobil dan peminatnya banyak sekali. Kami harus menunggu sekitar 45 menit, jadi
kami memutuskan untuk jalanjalan sekitar danau. Di area dekat danau ini lebih
rindang lagi suasananya, matahari nyaris tidak bisa menembus pertahanan
lebatnya dedaunan. Hanya sayang areanya lebih kotor di banding area rerumputan
di dekat laboratorium yang lebih bersih.
Berjalan-jalan di pinggir danau |
Di sekitar danau juga terdapat kios makanan
kecil dan minuman serta es krim. Kalau main ke mari disarankan bawa bekal,
karena tidak ada yang jual makanan berat dan mereka tidak banyak berjualan di
dalam seperti dulu. Mungkin sengaja lebih di tertibkan agar KRB bisa lebih
rapi.
Lalu satu lagi kalau mau ke toilet juga tidak
terlalu banyak tersebar, mushollanya kecil ada di dekat museum Zoology dan ada
masjid tapi di bagian taman yang lebih dalam. Di area dalam KRB juga terdapat
guest yang di sewakan dengan model bangunan klasik.
Di dekat danau juga terdapat prasasti yang di
persembahkan oleh Sir Stanford Raffles kepada mendiang istrinya yang meninggal
karena menderita malaria, di prasasti ini juga terpahat puisi cinta beliau
untuk sang pujaan hati..so sweet :)
Istana Bogor yang anggun |
Kami lalu menyusuri jalan setapak di sekitar
danau dan foto-foto berlatar belakang Istana Bogor. Istana seluas 8 ha ini
tidak dapat di masuki umum kecuali kita meminta izin ke Pengurus Istana
terlebih dahulu dan tidak bisa langsung on the spot, mereka nanti yang akan
menentukan waktunya. Sebetulnya Istana sempat open house di bulan Mei menurut
penjelasan dari pemandu mobil keliling kami. Saya pernah masuk ke istana ini
hanya waktu SD dan SMP sih dengan rombongan sekolah pastinya..hehehe
Begitu waktu menunjukan jam 14.15 kami segera
menuju ke tempat parkir mobil wisata, Dzikrillah dan pengasuhnya tidak ikut karena
Dzikri tertidur dengan nyenyaknya beralas bantalan sajadah empuk dan
berpayungkan pepohonan, belum lagi angin semilir-milir, jadi ngga tega
ngebanguninnya :)
Yang lainnya termasuk Akasyah langsung naik
ke mobil keliling, cukup membayar 10.000/orang dan kita bisa mengelilingi KRB
dengan di temani supir merangkap pemandu. Asyik lho kalau jalan kaki kan ngga
mungkin mengelilingi semuanya hanya sayangnya kita tidak bisa turun di
spot-spot tertentu, cuma berhenti sebentar untuk mengamati.
Oh ya selain itu juga ada penyewaan sepeda,
harga sewanya sama Rp. 10.000 untuk 1 jam, untuk yang staminanya kuat pasti
enak nih keliling KRB dengan sepeda.
Selama berkeliling kami melewati berbagai
macam taman yang tertata rapi seperti taman astrid, teysman, bhineka tunggal
ika, pepohonan unik yang di antaranya ada bamboo, randu, kapuk kembar, pohon
besi dengan akarnya yang unik dan besar, coklat, pandan, pakis yang umurnya
ratusan tahun, kopi, soka, palem dengan koleksi terbanyak di Asia Tenggara
skitar 2000 lebih yang salah satunya kurma, lalu ada kelapa sawit Afrika tertua
di Asia Tenggara di mana banyak negara-negara asia lainnya yang mengambil bibit
kelapa sawit dari KRB, teratai raksasa seberat 5kg, kali ciliwung, café
dedaunan yang di depannya terdapat taman luas yang sempat di gunakan sebagai
landasan heli ketika mantan Presiden Amerika George W. Bush berkunjung ke
Istana Bogor.
Lalu kita juga akan melewati taman anggrek yang
di lengkapi dengan laboratorium khusus, di dalamnya terdapat sekitar 500 jenis
angggrek, pohon beringin yang di tanaman oleh Presiden pertama RI Sukarno, juga
melewati pohon jodoh yang katanya nih kalau duduk di depannya akan berjodoh J
dan jembatan merah yang melegenda dan katanya lagi terlarang untuk yang
berpacaran karena bisa putus :)
Kami juga melewati kuburan Belanda yang tidak
terurus, ada skitar 48 jasad yang pernah di makamkan di sana di balik
rerimbunan bamboo-bambu. Kami pun di tunjukkan area tumbuhnya Raflesia Arnoldi
atau si Bunga bangkai, yang hanya mekar selama 1 minggu setelah penantian
tumbuhnya si bunga ini yang memakan waktu 4 tahun. Untuk saat ini perkiraan
mekarnya kembali sang Raflesia sekitar 1-2 tahun lagi, biasanya akan di
kabarkan di media.
Selain itu terdapat juga makam keramat Ratu
Galuh, pohon tertua di KRB yang berasal dari Cina yang di tanam pada tahun
1823, Masya Allah umurnya sudah hampir 200 tahun ya, dan spot terakhir yang
kami kunjungi adalah Istana Bogor namun lihat dari pagarnya saja J
di depannya terdapat prasasti kecil untuk sang arsitektur Istana ini Prof.
Renward dari Jerman dan di bagian depan istana ini juga terdapat pohon unik
yang berbentuk seperti 5 jari raksasa.
Seru kan acara jalanjalanbersama nya,
ternyata banyak sekali aktifitas menarik yang bisa kita lakukan di KRB terlebih
kalau ke sana bersama keluarga, karena bisa memperat hubungan antar satu sama
lain setelah berbagai kesibukan yang kita lalui.
Jadi
jalanjalanbersamakeluargayuk !