Pantai Ancol |
'Ngga salah nih?' tanya saya
'Sepertinya bener kok' sahut suami saya, walau di wajahnya juga tergambar jelas kebingungan tersebut.
Dalam ingatan kami Pantai Ancol itu besar dan luas. Masih saya ingat jarak antara tepi pantai yang berpasir dengan air laut dengan ombak-ombaknya masih harus di jangkau dengan langkah-langkah panjang. Tapi kini, jaraknya begitu dekat, terlalu dekat malah.
Semua pengunjung menumpuk di tepi pantai, saya beberapa kali harus minta permisi karena melewati banyak tikar pengunjung lainnya. Area pasirnya pun terlihat padat dengan keluarga yang bercampur aduk. Sementara air laut sudah tidak lagi hijau seperti dulu saya acap renangi, sudah mulai keruh kehitaman atau coklat tua. Bahkan sempat ada pengalaman tidak enak, yang di alami pengasuh Akasyah, Putri saya, saat menemani anak saya berenang, Rizki si pengasuh menemui (maaf) kotoran manusia mengambang di sampingnya. Dia langsung histeris, dan para perenang di sekitar itu langsung bubar kayak di kejar hiu....
Tidak bisa di mengerti, siapa yang bisa-bisanya buang air di situ ya?
Selain itu, area renang di batasi dengan jaring pengaman, mungkin karena efek erosi dan demi keamanan pengunjung. Hanya dulu, saya ingat mampu melihat laut sejauh mata memandang.
Saya berharap ke depannya tetap bisa di lakukan pengelolaan yang lebih baik, agar airnya tidak sekeruh itu.
Lepas dari semua kekurangannya, pantai Ancol tetap memiliki daya pikat sendiri. Tempat ini menawarkan aktifitas di luar ruangan yang cukup komplit. Bila anda bosan dengan aktifitas jalan2 di mall dan ingin mengenalkan ke anak2 kegiatan luar ruang di Jakarta, Ancol tetap salah satu pilihan yang cukup baik.
Selepas main di pantai. Tersedia pincuran bilas dan kamar bilas walau tidak terlalu besar, tapi cukup rapi, hanya akan lebih baik bila di tambah lagi ya, kalau sedang banyak pengunjung, antrinya lumayan lama. Selain itu bila anda dan keluarga atau teman2 tidak membawa tikar, ataupun bekal semua tersedia di sana.
Tikar bisa di sewa, harganya waktu kami berkunjung di November 2012 sekitar 50.000, sudah cukup untuk 6 orang + 1 batita. Toh kebanyakan anggota keluarga langsung ngacir ke pantai, dan tinggallah si penjaga barang bergantian :)
Untuk tempat makan juga variatif, ada Bandar Jakarta, Sambara, Solaria, Mc Donalds dan masih banyak lagi yang belum sempat saya perhatikan.
Bila sudah puas bermain di pantai, kita bisa berjalan ke sebelah kanan dari area berenang, di sini pantainya jauh lebih sempit, karena jaring pembatas hampir mendekati tepi pantai. Sepertinya erosi di bawahnya sudah cukup parah. Tapi area berpasir bersih, dan bisa di gunakan untuk bermain bola sepak, seperti yang di lakukan banyak keluarga.. Untuk area ini, para pengunjung tidak duduk di sekitar pantai berpasir. Tapi duduk di area yang lebih tinggi yang di tumbuhi banyak pepohonan.
Dermaga |
Selain itu kita juga bisa berjalan-jalan ke area dermaga. Di sini kita bisa berlayar dengan perahu, sayangnya saya lupa menanyakan tarif naik perahu tersebut karena asyik menikmati pemandangan di dermaga. Untuk yang hobi foto-foto, area dermaga ini jadi spot yang bagus. Bila ada membawa anak balita atau batita, harap di perhatikan, jarak kayu pembatas atas dan bawah agak besar, jaga-jaga kalau si kecil iseng ingin memanjat atau menjorokkan badannya lebih jauh karena ingin melihat laut lebih jelas.
Kereta Mini |
Keluar dari area sekitar pantai, terdapat kereta mini. Harga tiketnya sekitar 5000-7500. Trajeknya hanya lurus, maju-mundur, dari area pantai (tidak jauh dari resto Mc Donalds's) sampai ke pemakaman Belanda, melewati Taman Bende, dengan gong raksasanya. Walau singkat tapi bisa menjadi pengalaman yang mengasyikkan untuk anak-anak. Seperti yang dirasakan putra-putri saya :)
Untuk transportasi keliling area pantai, terdapat bus wara-wiri yang tidak di kenakan biaya.
Setelah puas, di sekitar pantai, kami menaiki mobil untuk ke stasiun Gondola. Fasilitas rekreasi dalam bentuk kereta gantung. tiket menaikinya 60.000 bila anda nasabah dari bank-bank tertentu atau anggota seperti Honda motor club bisa mendapatkan diskon khusus. Hanya promo ini selalu berubah-ubah sesuai perjanjian kerja sama mereka.
Dalam Gondola |
Setelah puas, di sekitar pantai, kami menaiki mobil untuk ke stasiun Gondola. Fasilitas rekreasi dalam bentuk kereta gantung. tiket menaikinya 60.000 bila anda nasabah dari bank-bank tertentu atau anggota seperti Honda motor club bisa mendapatkan diskon khusus. Hanya promo ini selalu berubah-ubah sesuai perjanjian kerja sama mereka.
Kereta gantungnya sendiri, sekilas saya pikir kecil, dan mungkin tidak cukup menampung 6 orang + 1 batita. Tapi setelah naik ke atas dan melihat langsung gondola-gondola tersebut, ternyata muat lho :)
Gondolanya lebih besar dari kereta gantung di TMII, kacanya juga masih bersih jadi bisa jelas melihat pemandangan ke luar, dan ada lubang udara yang bisa di buka-tutup lebih mudah. Selain itu pintunya menutup dengan sistem otomatis. Kalau anda takut ketinggian, seperti yang di alami pengurus rumah saya, Ayu, alihkan ketakutan itu dengan pemandangan sekeliling. Kita bisa melihat halilintar (salah satu wahana di DUFAN), spiral seluncur di kolam renang Atlantis, lalu area pantai secara lebih luas lagi. Kita juga bisa melihat kapal-kapal pengangkut.
Melalui pemandangan dari atas gondola ini, ternyata kami melihat area pantai lainnya yang lebih luas, dan besar serta jarak antara tepi pantai dan pantai cukup lebar. Hmmm..sepertinya tadi kami masuk ke area pantai wisata yang lebih sempit. Lain kali kami akan mengunjungi pantai satunya lagi Insya Allah.
Ada 2 pos gondola, tiket yang di bayarkan untuk perjalanan pulang pergi dari pos pemberangkatan. Di tengah-tengah ada pos yang berisi dekorasi hutan, lengkap dengan kijang dan pepohonan kecil, namun karena areanya tidak terlalu besar, agak terasa pengap ketika melewatinya.
Pengalaman naik gondola ini benar-benar menyenangkan, anak sulung saya sampai ketagihan mau naik lagi, tapi tiba2 terlihat awan mendung di kejauhan. Karena takut terjebak hujan dan bisa terperangkap macet, kami memutuskan untuk menyudahi dulu acara jalanjalanbersamakeluarga kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar